Senin, 29 Januari 2018

Socratez Yoman, PENDETA TETAPI PENDUSTA JUGA PENGADU DOMBA.

Waspada Terhadap Kelompok Yang Menggiring Tragedi Asmat 


Foto Abel Kuruwop.
papuainfoupdate2018 - Papua. Tragedi asmat yg terkena gizi buruk, campak dan meninggal dunia 61 jiwa  org bayi yg diliput media secara luas. Dan di hari ke 11, sebuah data terbaru yg terkena gizi buruk dan campak ternyata berjumlah 15 ribu nyawa manusia. Sungguh jumlah yang tidak sedikit.

Tragedi ini dimanfaatkan oleh kelompok Papua Merdeka dengan menuding tragedy Asmat sebuah scenario yang dibuat oleh Pemerintah.
Seperti yang pernah dituliskan oleh seorang Gembala Socrtaez Yoman “Disini terjadi proses pembiaran dan pembunuhan perlahan-lahan generasi Bangsa West Papua”. Statemen yang dikeluarkan oleh seorang hamba tuan Socratez Yoman tidak mendasar dan tidak memiliki fakta, ini hanya opini yang dibangun oleh seorang Gembala Socratez untuk mempengaruhi publik. Socratez dimana? selama penderitaan yang dialami warga Asmat tidak pernah mendatangi Asmat, ia hanya mengarang sebuah cerita bohong tentang penderitaan yang dialami warga Asmat, bukan mengobati tapi memanfaatkan tragedy Asmat untuk kepentingannya sendiri, setidaknya dia pergi ke Asmat untuk menginjil memberikan pelayanan.
Duniapun tau apa yang terjadi di Asmat, pemerintah tidak tinggal diam terhadap  persoalan ini, Menteri, TNI, Polri dan para medis dikerahkan ke Asmat untuk menangani kejadian luar biasa.
Seperti yang disampaikan Bupati Asmat  Elisa Kambu mengatakan bahwa "kasus ini sdh menjadi kejadian luar biasa dan baru ketahuan di bulan Desember tanggal 25 tahun 2017 dan kami diskusikan tanggal 31 desember 2017, tanggal 1 januari 2018 kami menugaskan staf dari kesehatan ke puskesmas untuk memastikan wabah tersebut, ternyata hasilanya Positif".
Tanggal 6 januari 2018 saya berkunjung ke 2 distrik Fayit dan distrik Aswe selanjut nya tanggal  8 januari 2018 bahwa ini penyebarannya sudah meluas lalu kita angkat kejadian ini adalah kejadian luar biasa.
Langkah - langkah yang sdh kita laksanakan pemerintah daerah sdh melakukan penanganan dengan membentuk tim dan kita kirim ke berbagai distrik untuk menlakukan pengobatan khusus untuk campak sekaligus dalam waktu yang sama di laksanakan nya imunisasi bagi mereka yg blm kena campak atau yang masih sehat.
tragedy Asmat murni terjadi akibat prilaku buruk warga setempat “pola makan dan pola hidup yg buruk” menjadi faktor gizi buruk itu terjadi, begitu kata Bupati Elisa Kambu.
Pernyataan ini didukung dengan fakta setelah tim dari kemenkes mendatangi Asmat dan melakukan penelitian terhadap pola hidup warga di Asmat yang sangat buruk, kurangnya pasokan makanan yang bergizi salah satunya, hal ini dikarenakan akses yang sangat sulit di Kabupaten Asmat sehingga segala sesuatunya harus dibayar dengan harga yang mahal.
Gubernur Papua Lukas Enembe pun memberikan pernyataan bahwa persoalan di Asmat salah satunya adalah transportasi dan akses jalan darat yang tidak ada, Gubernur meminta kepada seluruh masyarakat untuk mendukung program Jokowi yaitu Trans Papua.
“Seandainya dari dulu Papua ini sudah dapat diakses melalui darat antar Kabupaten dan antar distrik seperti di pulau-pulau lain di Indonesia, tragedy Asmat sangatlah kecil kemungkinannya untuk terjadi”
Saat ini pembangunan terus berjalan, dana pun digulirkan untuk Papua, persoalannya adalah peran dari Tokoh Adat, Masyarakat dan Agama yang harus turut mendukung program pembangunan di Papua, bukan sebaliknya membuat gaduh dan membangun opini-opini negatif terhadap pemerintah.
Semenjak Dana kampung dilucurkan pola hidup masyarakat Papua pun berubah, sudah meninggalkan Sagu, meninggalkan kerja kebun dan berburu, karena mendapatkan  bantuan berupa uang sehingga makanan pun tinggal beli saja, malas untuk kehutan dan ke kebun. Inilah yang merubah pola hidup orang Papua saat ini sejak munculnya Dana Kampung yang dibagi langsung kepada setiap keluarga.
Hanya sedikit saja Dana Kampung yang digunakan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia di setiap kampung.
Dengan program-program pembangunan yang digalakkan oleh pemerintah, sudah seharusnya kita mendukung semuanya, bukan saling menuduh dan menyalahkan pemerintah, seperti yang selalu dituliskan oleh Gembala Socratez Yoman adalah sentiment negatif terhadap pemerintah.
Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada pemangku jabatan dan seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai kelompok-kelompok yang memanfaatkan tragedi asmat menjadi sebuah opini negatif.

Kami bangga dengan Ibu Bhayangkari !!!


Lihatlah aksi Ibu Ibu Bhayangkari kebanggaan Negeri ini..
Pengorbanan atas dasar kepedulian terhadap anak anak negeri di distrik Obaa..



Dominggus Mandancan :Puji Tuhan, Nama Lodwik Mandacan Terpilih Sebagai Nama RS Bhayangkara Polda Papua Barat

Dominggus Mandancan :Puji Tuhan, Nama Lodwik Mandacan Terpilih Sebagai Nama RS Bhayangkara Polda Papua Barat





Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi. Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. memilih menggunakan nama Lodwik Mandacan pada Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Papua Barat, untuk mengenang jasa pejuang Tri Komando Rakyat (Trikora).

RS Lodwik Mandacan yang dibangun di wilayah Kampung Maripi, Distrik Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat itu, telah diresmikan oleh Kapolri pada Senin 29 januari 2018 siang ini,  bersamaan dengan peresmian gedung Mapolda Papua Barat.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mewakili keluarga besar mandacan dan seluruh masyarakat provinsi Papua Barat Maupun Provinsi Papua menyampaikan ungkapan kebanggaanya kepada Pemerintah yang telah menamai RS. Bhayangkara Polda Papua dengan nama, RS. Lodwik Mandacan.

"Ayah saya Lodwik Mandacan merupakan tokoh masyarakat Suku Arfak yang mendiami sebagian besar wilayah Kabupaten Manokwari dan juga berdomisili di wilayah pegunungan arfak serta tersebar di beberapa daerah seperti, teluk bintuni, tambrauw dan teluk wondama". ungkap Dominggus. 

Lanjut Domingus, Lodwik mandacan juga merupakan tokoh besar pada masa perjuangan Tri Komando Rakyat (Trikora) yang dicetuskan Presiden RI pertama Soekarno.

"Kami Keluarga besar mandacan bangga karena nama orang tua kami, Lodwik Mandacan diabadikan oleh Pemerintah melalui Kepolisian Republik Indonesia sebagai nama rumah sakit Polri di provinsi Papua Barat ini. Kami Keluarga Besar Mandacan tidak pernah menyangka nama ayah kami akan dipilih. kami keluarga semua bersyukur atas keputusan Pemerintah terkait dengan nama ini." tambah Dominggus.

Di mata Kami, Lodwik Mandacan bukan hanya seorang ayah, karena beliau merupakan tokoh pemberani dan memiliki pandangan jauh kedepan dalam pembangunan masyarakat dan daerah.

"Beliaulah orang yang pertama kali mengibarkan bendera merah putih pada zaman Trikora di Manokwari. Atas jasanya pemerintah Indonesia memberi pangkat Mayor Titular," pungkasnya.

Gubernur Papua Barat: OAP Bangga, Nama Lowdik Mandacan Terabadi di RS. Bhayangkara Polda Papua Barat

Gubernur Papua Barat: OAP Bangga, Nama Lowdik Mandacan Terabadi di RS. Bhayangkara Polda Papua Barat




Manokwari- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi. Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. memilih menggunakan nama Lodwik Mandacan pada Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Papua Barat, untuk mengenang jasa pejuang Tri Komando Rakyat (Trikora).

RS Lodwik Mandacan yang dibangun di wilayah Kampung Maripi, Distrik Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat itu, telah diresmikan oleh Kapolri pada Senin 29 januari 2018 siang ini,  bersamaan dengan peresmian gedung Mapolda Papua Barat.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mewakili keluarga besar mandacan dan seluruh masyarakat provinsi Papua Barat Maupun Provinsi Papua menyampaikan ungkapan kebanggaanya kepada Pemerintah yang telah menamai RS. Bhayangkara Polda Papua dengan nama, RS. Lodwik Mandacan.

"Ayah saya Lodwik Mandacan merupakan tokoh masyarakat Suku Arfak yang mendiami sebagian besar wilayah Kabupaten Manokwari dan juga berdomisili di wilayah pegunungan arfak serta tersebar di beberapa daerah seperti, teluk bintuni, tambrauw dan teluk wondama". ungkap Dominggus. 

Lanjut Domingus, Lodwik mandacan juga merupakan tokoh besar pada masa perjuangan Tri Komando Rakyat (Trikora) yang dicetuskan Presiden RI pertama Soekarno.

"Kami Keluarga besar mandacan bangga karena nama orang tua kami, Lodwik Mandacan diabadikan oleh Pemerintah melalui Kepolisian Republik Indonesia sebagai nama rumah sakit Polri di provinsi Papua Barat ini. Kami Keluarga Besar Mandacan tidak pernah menyangka nama ayah kami akan dipilih. kami keluarga semua bersyukur atas keputusan Pemerintah terkait dengan nama ini." tambah Dominggus.

Di mata Kami, Lodwik Mandacan bukan hanya seorang ayah, karena beliau merupakan tokoh pemberani dan memiliki pandangan jauh kedepan dalam pembangunan masyarakat dan daerah.

"Beliaulah orang yang pertama kali mengibarkan bendera merah putih pada zaman Trikora di Manokwari. Atas jasanya pemerintah Indonesia memberi pangkat Mayor Titular," pungkasnya.


Minggu, 28 Januari 2018

Pemkab Papua Dukung Mantan OPM Kembali Bersekolah


Pemkab Papua Dukung Mantan OPM Kembali Bersekolah

dibaca normal 0:30 menit
Pemkab Papua Dukung Mantan OPM Kembali Bersekolah

Bupati Puncak Jaya Hanock Ibo, mengatakan pihaknya akan melakukan berbagai upaya agar mantan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) tidak lagi menyerang warga sipil dan TNI/Polri, termasuk memfasilitasi mantan TPN OPM untuk kembali bersekolah.


"Semua cara dan upaya sudah dilakukan pemda agar para mantan OPM punya penghidupan sendiri hingga tidak lagi mengangkat senjata dan menyerang TNI, Polri, dan warga sipil," ujarnya di Mulia, Puncak Jaya, Kamis (18/8/2016).



Salah satu mantan OPM yang menyatakan kembali ke NKRI Teranus Enumbi mengatakan, dirinya berharap agar bisa kembali bersekolah karena sempat lulus SMP.



"Saya ingin kembali bersekolah," ujar Teranus dengan wajah tersipu-sipu, seraya mengaku awalnya bergabung dengan kelompok bersenjata karena sering dimarahi orang tuanya.



Terkait dengan hal itu, Ibo menyatakan siap membantu.



"Pemkab siap menfasilitasi dan membantu sepenuhnya biaya pendidikan mantan TPN OPM yang ingin bersekolah," kata Bupati Ibo pula.



Dia menyatakan, pemkab setempat sudah memberikan bantuan kepada para mantan TPN OPM berupa rumah, dan ada yang sudah dijadikan anggota Satpol PP.



Bahkan pemda setempat sudah memberikan bantuan empat unit alat pemotong kayu kepada pimpinan OPM Goliat Tabuni, sehingga yang bersangkutan menjadi salah satu pemasok kayu, katanya.



HUT Ke-71 Kemerdekaan RI di Mulia, Rabu (17/8), diwarnai dengan pembacaan ikrar 100 mantan angota TPN OPM yang menyatakan kembali ke NKRI. 

Kunjungi Negara Pendukung OPM, Wiranto Suguhkan Diplomasi Kesenian


Kunjungi Negara Pendukung OPM, Wiranto Suguhkan Diplomasi Kesenian

Kunjungi Negara Pendukung OPM, Wiranto Suguhkan Diplomasi Kesenian

Pada tahun 2016 hubungan Indonesia dengan Republik Nauru sempat memanas lantaran, negara di Pasifik tersebut mendukung kemerdekaan Papua. Ketika Nauru yang merupakan negara anggota Pacific Island Forum (PIF), bergabung dalam Pacific Island Coalition for West Papua (PICWP).

Kini, selang dua tahun berlalu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto akan mengunjungi negara yang berjarak 500 kilometer dari Papua itu.pada Senin, 29 Januari 2018. Kunjungan ini merupakan undangan dari Presiden Nauru Baron Waqa, sekaligus untuk menghadiri 50 tahun kemerdekaan negara itu.
"Saya mau ke Nauru, Senin. Mewakili Presiden, sekaligus melakukan penjajakan kerja sama di berbagai bidang," ujar Wiranto di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2018. 
Kedatangan Wiranto ini juga merupakan kunjungan balasan Presiden Nauru Baron Wawa Ke Indonesia Desember lalu ke Indonesia. Di samping itu, Indonesia menyumbang atraksi kesenian untuk memeriahkan ulang tahun Nauru.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Mohammad Fachir mengatakan bahwa Wiranto akan membicarakan kemungkinan peningkatan kerjasama di antara Indonesia dengan Nauru. "Kita punya beberapa dukungan pembangunan buat Nauru. Apakah dalam bentuk kerjasama ekonomi, capacity building. Nanti juga ada beberapa bagian lain akan disampaikan pada kesempatan ini," ujar Fachir.
Terkait isu bahwa kedatangan Wiranto untuk melobi agar Nauru tidak mendukung kemerdekaan Papua, Fachir langsung membantahnya. "Nauru mendukung NKRI. Saya tidak melihat ada permasalahan dengan Nauru. Karena memang didasarkan pada prinsip pengakuan terhadap otoritas Indonesia, sekaligus tidak mencampuri urusan dalam negeri," kata Fachir.
Nauru merupakan satu dari tujuh negara Pasifik yang mendorong PBB menyelidiki dugaan meluasnya pelanggaran hak asasi manusia di Papua. Dorongan itu disampaikan Nauru pada Maret tahun 2017.
Sebelumnya dalam Sidang Umum PBB pada September 2016, Republik Nauru masuk dalam kelompok pendukung Papua Merdeka, atau pro-West Papua. Tidak hanya Nauru, Vanuatu, Solomon Island, Tonga Tuvalu, Palau dan Marshall Island. []


Kapolda Papua Siap Tindak Paslon yang Manfaatkan OPM Bila Kalah Pilkada


Kapolda Papua Siap Tindak Paslon yang Manfaatkan OPM Bila Kalah Pilkada
Kapolda Papua Siap Tindak Paslon yang Manfaatkan OPM Bila Kalah Pilkada

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengaku siap untuk menindak pasangan calon (paslon) yang tak bisa menerima kekalahan.
Boy akan menindak paslon tersebut apabila mereka memanfaatkan gerakan separatis seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kelompok seperti OPM, kata Boy, memang menjadi salah satu kelompok kecil dalam masyarakat di Papua, yang berpotensi menyebabkan konflik.
"Jadi apabila ada pihak yang ingin mengacaukan tetap kita tindak, upaya proaktif preventif," ujar Boy di Auditorium Mutiara PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
Ia akan berusaha berkomunikasi dengan para penyelenggara serta meminta dukungan kepada para tokoh masyarakat, tokoh adat, kepala suku agar menanamkan bagaimana tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Selain itu, prinsip siap menang dan siap kalah juga harus dimiliki tiap-tiap paslon. Jadi, kata Boy, mereka harus siap kalah dan melaksanakan Pilkada secara, jujur dan adil.
Dengan kata lain, mereka harus taat kepada mekanisme dan mereka harus juga melaksanakan pesta demokrasi dengan fair.
Namun demikian, Boy juga menegaskan tak segan untuk menindak secara hukum apabila gangguan yang ditimbulkan melampaui batas toleransi.
"Ya apabila mengganggu melampaui batas toleransi, penegakan hukum lah yang nantinya akan kita ke depankan di dalam menghadapi mereka," pungkasnya.

Sabtu, 27 Januari 2018

KEBOHONGAN INTERNATIONAL COALITION for PAPUA !!!!

ICP Sebar Berita Bohong di Papua
papuainfoupdate2018 - Papua. Koalisi Internasional untuk Papua atau ICP (International Coalition for Papua) telah membohongi rakyat Indonesia khususnya Papua. Hal ini disampaikan langsung oleh keluarga Ulis Turot di Sorong 17 Januari 2017.


Sebelumnya Koalisi Internasional untuk Papua (ICP) telah mendokumentasikan pembunuhan ekstra-yudisial terhadap sepuluh orang asli Papua sepanjang tahun 2017. Berita yang dikeluarkan oleh humanrightspapua.org pada tanggal 17 Januari 2018  dibantah oleh keluarga Ulis Turot dalam halini Kosmas Turot (kakak Kandung Ulis Turot).

ICP meminta pihak berwenang Indonesia untuk segera melakukan penyelidikan independen, terhadap kasus meninggalnya Ulis Turot, aparat diminta untuk bertanggung jawab dan pelaku harus diadili di pengadilan sipil melalui pengadilan yang adil dan transparan, sebagaimana diatur dalam perjanjian hak asasi manusia internasional.

Mengetahui adiknya dikatakan telah meninggal dunia Kosmas Turot beserta keluarga besarnya melakukan jumpa pers, dengan rasa kecewa terhadap pemberitaan tersebut Kosmas mengatakan adiknya Ulis Turot masih hidup, Kosmas merasa keluarganya telah dipermainkan oleh ICP.

“Ini adik saya Ulis Turot, sampai saat ini masih hidup, kabar yang mengatakan adik saya telah meninggal adalah bohong,” kata Kosmas saat ditemui di rumahnya.

Koalisi Internasional untuk Papua (ICP) harus bertanggung jawab atas berita tersebut mengapa harus dikabarkan adik saya Ulis Turot telah meninggal, haruskah Ulis Turot menjadi korban pemberitaan media. 

Kosmas meminta kepada semua media untuk tidak mempublikasikan kasus atau permasalahan yang belum tau kebenaran dan faktanya. Atas nama keluarga besar Turot minta agar jangan memanfaatkan adik mereka Ulis Turot untuk mengacaukan stabilitas keamanan di Papua.

Kamis, 25 Januari 2018

Benny Wenda Tidak Seperti Nelson Mandela

Benny Wenda Tidak Seperti Nelson Mandela
Papuainfoupdate2108- Papua. Konteks perjuangan keadilan, perdamaian dan hak asasi manusia yang diperjuangkan Nelson Mandela, tidaklah bisa dibandingkan dengan perjuangan yang dilakukan oleh Benny wenda.Nelson Mandela orang terdidik, berilmu, lembut hati, bermartabat, kebapaan, wawasan sangat luas, punya integritas serta rajin berkebun.


Kalau melihat latar belakang Benny Wenda sangatlah bertolak belakang 180 derajat, hal ini diterangkan oleh Ketua Umum KNPB Viktor Yeimo, Jumat 26 Januari 2018 di Jayapura.
Victor mengatakan Kisah Nelson Mandela yang dituliskan kembali oleh Pendeta Socrates tidak bisa disamakan dengan Benny Wenda.


“Saya kenal Benny Wenda, sebelum Benny Wenda melarikan diri dari Papua dan sekarang diangkat menjadi Ketua ULMWP, hampir setiap saat saya bersama dengannya, saya menemaninya sampai dia ditangkap oleh pihak Kepolisian dan ditahan di Kantor Polisi Jayapura,” jelas Victor.


Sebenarnya Benny tidak seutuhnya membela orang Papua, dari dulu dia sering melakukan penipuan, Benny ditangkap pun karena banyak terlibat beberapa kasus seperti Makar, Penipuan dll. Karena tidak tahan didalam lembaga permasyarakatan Abepura, Benny melarikan diri dan meminta bantuan saya untuk bisa keluar dari Papua, Awalnya Benny keluar melalui PNG, Jakarta dan kemudian sampai ke Inggris.


Disini bisa terlihat kalau jiwanya pengecut, tidak seperti Tuan Nelson Mandela, walaupun di dalam dipenjara Nelson pun tetap berjuang untuk memperjuangkan keadilan, perdamaian dan hak asasi manusia, tidak seperti Benny Wenda.


Di London Inggris saja Benny Wenda menipu rakyat Papua dengan meminta sumbangan kepada orang Papua yang berada di papua dengan alasan memperjuangkan Hak Kemerdekaan Papua, sumbangan tersebut untuk menyewa sebuah Gedung/Kantor sebagai kantor perwakilan OPM.


Nyatanya setelah teman-teman berkunjung ke London, Kantor tersebut tidak ada, Foto yang beredar di Internet hanyalah sebuah Foto setingan.


“Kantor disewa 1 hari, dibuat seperti sebuah kantor perwakilan OPM dengan desain bendera OPM, kemudian di Foto dan disebarkan di Internet, seolah-olah kantor itu memang ada,”
Benny Juga telah menipu teman-teman dari TPN-PByang berjuang di hutan, pernah Benny mengeluarkan statemen di media yang menyalahkan TPN-PB gara-gara TPN-PB sering melakukan penembakan terhadap warga sipil sehingga Referendum yang diajukan ditolak PBB dengan alasan TPN-PB masih melakukan Pelanggaran HAM.


Nelson Mandela tidak bisa disamakan dengan Benny Wenda, perbedaannya sangat jauh sekali, masyarakat jangan langsung percaya dengan opini-opini yang dibangun oleh orang-orang yang ingin merusak kedamaian di Tanah Papua, Papua saat ini sangat sejahtera terlebih dengan akan selesainya Jembatan Laut yang menghubungi Kota Jayapura dengan Holtekam.

Victor Yeimo [Ketua Umum KNPB]



Sumber:knpbnews

Klarifikasi Saksi Kasus Novel ke Polda Metro, Ombudsmen Sebut Tak Ada Pe...

Rabu, 24 Januari 2018

Three steps get rid of the plague measles and malnutrition in Papua Indonesian

Three steps get rid of the plague measles and malnutrition in Papua Indonesian


The government has send team the ministry of health with the armed forces and State police of the republic of indonesia to do assistance and deployed health team, of difficult to achieve because the territory of wilderness. Between the city and the distrik-distrik it is much, then in the district of it villages also pose for a photo spread, there are 30 kk ( family card ), there are 40 a family card on spreading and then they had culture, capable of making their own adat experts in local customs of the traditions of the ulayat rights. The tradition and the ulayat right, make a government may not do the relocation in large groups, where this was revealed by three regional leaders the papua governor enembe luke, the asmat kambu elisha, and a regent deputy Nduga district, Wentius Nimiangge. And to finish this, the first is that infrastructure ( opening access to ) have to be immediately that this post will be to make the isolated achieve its appearance that can open. If access were already open, the next stage of build agriculture in such areas to overcome the problem of food and hold the community there to moved around a residence. So there must be agriculture, so that they could settle if already settled this easy. Then the third stage that is handling the short term, and vaccinate community in asmat city, but this is also not easy because access to the doctor are tough and some do not want vaccinated.

Senin, 22 Januari 2018

TNI AL GAGALKAN PENYELUNDUPAN SENJATA DARI PNG KE PAPUA


Dua unit Sea Rider dengan Tim VBSS (Visit Board Search Seizure) Lantamal X terpaksa melumpuhkan pergerakan dan menangkap speed boat warna putih list kuning yang dikendarai oleh orang tak dikenal (OTK) dari PNG karena tidak menghiraukan isyarat bendera dan komunikasi dan berusaha melarikan diri dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim VBSS Lantamal X. Selasa, (16/01/2018).
Berdasarkan informasi dari Intelejen diperoleh laporan bahwa ada speed boat yang dikendarai oleh OTK melalui jalur laut sedang melakukan penyelundupan senjata dari PNG menuju Jayapura.
Setelah mendapatkan perintah dari Dansatgas Ops. Pamtas Letkol Laut (P) Nouldy J Tangka, Wadan Ops. Pamtas Mayor Laut (P) Alpirut Musa Samban langsung memerintahkan dua unit Sea Rider untuk melakukan pengejaran dan penangkapan.
Kedua unit Sea Rider melaksanakan penembakan peringatan kepada speed boat yang menjadi target operasi, akan tetapi tetap melaju dengan kecepatan tinggi akhirnya kedua unit Sea Rider melaksanakan penembakan kearah buritan speed boat yang menjadi target operasi dan mengenai bagian motor tempel dan salah satu orang di speed boat sehingga membuat speed boat mengurangi kecepatannya.
Sea Rider berhasil melumpuhkan pergerakan dan menangkap speedboat yang menjadi target operasi tim VBSS Satkamla Lantamal X melaksanakan peran pemeriksaan dan penggeledahan di speed boat tersebut. Dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan tim VBSS menemukan 3 pucuk senjata SKVZ dan tiga orang yang diduga OPM dengan salah satu orang terluka karena terkena tembakan.
Kemudian Wadan Satgas Ops. Pamtas memerintahkan untuk melakukan pengawalan speed boat beserta tiga personil dan barang buktinya ke Dermaga Porasko Satkamla Lantamal X untuk menjalani pemeriksaan oleh Tim Intel Satgas Pamrahwan untuk selanjutnya diserahkan kepada Pomal untuk diperiksa lebih lanjut. (Puspen TNI)

Kamis, 18 Januari 2018

Sekjen ULMWP OKTO MOTE Gagal Yakinkan Referendum Papua ke NGO ASING

INZIP.ID – Kampanye Free West Papua yang dilakukan Okto Motte, Sekjen ULMWP, 9 Januari 2018 lalu, di kantor National Lawyer Guild Chapter NYC, New York, telah gagal meyakinkan peserta yang hadir tentang perlunya pelaksanaan referendum bagi warga Papua (West Papua).
Pertemuan ini digagas oleh John Miller, seorang aktivis NGO East Timor & Indonesia Action Network (ETAN), yaitu NGO Amerika Serikat yang telah beroperasi sejak tahun 1991 di Timor Timur dan berperan aktif dalam kampanye internasional mendukung pelaksanaan referendum bagi warga Timor Timur yang berujung pada lepasnya wilayah terebut dari Indonesia.
Pada pertemuan tersebut, Okto Motte berusaha meyakinkan peserta bahwa proses bergabungnya Papua kedalam Indonesia tidak sah. Okto juga menambahkan saat ini telah terjadi genosida terhadap orang asli Papua yang dilakukan oleh Indonesia.
Ketika memasuki sesi diskusi, salah seorang peserta yang mewakili International Peace (IPI) Institute bernama Roy Taborat, menyampaikan pandangannya tentang isu Papua dari perspektif hukum internasional yang justru menyatakan bahwa status hukum Papua sebagai bagian dari Indonesia telah final dan mengikat berdasarkan prinsip “uti posidetis iuris”.
Proses penyatuan Papua dalam Indonesia sangat berbeda dengan kasus Timor Leste, sehingga tidak ada alasan bagi ULMWP untuk menuntut referendum. Aksi genosida yang selama ini dituduhkan oleh ULMWP pun, sangat sulit untuk dibuktikan. Bahkan menurut Roy, dunia mengakui bahwa Indonesia termasuk negara yang aktif memperjuangkan HAM dalam komunitas internasional.

Okto Motte dan John Miller terlihat gugup dalam menanggapi pernyataan perwakilan International Peace Institute tersebut. Menyadari kegagalannya untuk meyakinkan peserta, moderator acara langsung menutup jalannya pertemuan.[dp]

Check my video



CHECK THIS OUT !!!

Bravo TNI-POLRI ....

Kalianlah yang menjadi ujung tombak dalam menanggulangi bencana bncana yang ada di negeri ini..

Semoga TNI-POLRI semakin Jaya ke depannya..
Dan semakin Berintegritas...

I LOVE U TNI-POLRI <3 <3 <3



Polri-TNI Kirim Bantuan dan Dokter ke Asmat

Polri-TNI Kirim Bantuan dan Dokter ke Asmat

Andi Saputra, Saiman - detikNews
Polri-TNI Kirim Bantuan dan Dokter ke AsmatFoto: ist.
Jayapura - Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar pimpin pelepasan personel Polda Papua yang masuk dalam Satgas Kemanusian di Kabupaten Asmat. Bantuan juga diberikan dari pihak TNI yaitu sebanyak 53 orang tim kesehatan Mabes TNI.

"Kami akan siapkan beberapa kapal dari Direktorat Polair Polda Papua dan Satuan Polair Polres Mimika serta beberapa kapal dari swasta untuk membawa para satgas tersebut. Tim satgas ini untuk memberikan pengobatan dan pemberian makanan tambahan kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Boy dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (16/1/2018).

"Ada beberapa Distrik yang mengalami gizi buruk dan campak, tim yang akan dikirim ke daerah tersebut akan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melayani semua warga masyarakat di sana," sambung Boy.
Polri-TNI Kirim Bantuan dan Dokter ke Asmat

Kapolda Papua dalam sambutannya mengatakan, sesuai hasil rapat yang dilaksanakan pada hari Senin (15/1) kemarin, Satgas Kemanuasian gabungan dari Polri, TNI, Kementrian Sosial, tim kesehatan dari TNI, Polri serta Pemerintah Daerah kurang lebih 30 orang akan berangkat ke Asmat hari ini. Tim akan diberangkatkan ke Kabupaten Asmat melalui Kabupaten Mimika.

"Tim ini dan akan bergabung dengan tim kesehatan maupun instansi terkait dari Kabuputen Asmat, ada beberapa tim satgas yang telah diberangkatkan kemarin dan untuk hari ini akan diberangkatkan kembali dan bergabung dengan tim satgas yang stand by di Kabupaten Mimika yang akan bersama-sama ke beberapa Distrik tersebut," papat Boy.

Tim yang diberangkatkan akan membawa peralatan medis dan makanan. Terutama untuk balita, obat obatan, makanan tambahan, dan susu, termasuk melakukan imunisasi kepada anak anak balita yang menjadi prioritas pelayanan.

"Para tenaga medis, logistic serta beberapa instansi terkait yang dikirimkan akan ditempatkan di kampung-kampung yang menurut informasi terdapat warga masyarakat yang menderita kasus campak dan gizi buruk, yakni Distrik Pulau Tiga di Kampung Nakai, Kampung Ao, Kampung kapi, Kampung As, dan Kampung Atat. Kemudian di Distrik Jesty dan Distrik Sirets ada ratusan anak yang terserang penyakit gizi buruk dan campak," terang Boy.

Tim satgas ini akan ditempatkan selama 1 bulan. Selanjutnya secara bertahap tetap akan melakukan koordinasi dengan isntansi terkait dan akan melihat mana yang akan diprioritaskan untuk bulan berikutnya.

"Kami akan bekerjasam dengan instansi terkait termasuk TNI yang berada di daerah tersebut, sehingga pelayanan yang akan diberikan lebih maksimal terhadap para warga yang membutuhkan. Karena ini adalah satgas kemanusian sehingga untuk kegiatan yang akan dilaksanakan secara terpadu sesuai tugas dan fungsi masing-masing," ujar Boy.

Tim Mabes TNI Tiba di Timika

Sebanyak 53 orang tim kesehatan Mabes TNI tiba di Bandara Mosez Kilangin Timika, menggunakan Hercules pagi ini. Tiba di Timika disambu Dansatgas Tim Penagulangan Kesehatan Kejadian Luar Biasa Asmat Brigjen TNI Asep Setia Gunawan (Danrem 174/ATW).
Polri-TNI Kirim Bantuan dan Dokter ke Asmat

Tim dipimpin Kolonel Kes dr Sri Harto dan terdiri dari 18 dokter dan paramadis lainnya, Satuan Tugas Kesehatan untuk menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Asmat, yang akan di tugaskan selama 30 hari.

"Tiba di Agats kita langsung laksanakan operasi. Anggota Satgas akan disebar di seluruh Distrik. Pemkab dan Kodim sudah siapakan speedboat, 1 helikopter kita standbykan juga di sana untuk mendukung operasi ini," kata Asep kepada wartawan di Bandara Mozes Kilangin.

Data Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat menyebut, setelah tim terpadu melakukan monitoring pada Minggu (14/1), sebanyak 61 anak meninggal dunia akibat terserang campak dan menderita gizi buruk selama empat bulan terakhir. Mereka tersebar di sejumlah distrik di Kabupaten Asmat. Dari 61 balita yang meninggal, 59 kasus terjadi di tiga distrik yakni Fayit, Aswi dan Pulau Tiga.
(asp/asp)

Tangani Gizi Buruk di Asmat, Polisi Cek Rumah Warga Satu Per Satu

Tangani Gizi Buruk di Asmat, Polisi Cek Rumah Warga Satu Per Satu

Yulida Medistiara - detikNews
Tangani Gizi Buruk di Asmat, Polisi Cek Rumah Warga Satu Per SatuKabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal (Yulida/detikcom)
Jakarta - Polda Papua bersama TNI dan dinas terkait membentuk satgas terpadu menangani gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Satgas akan mendatangi rumah warga satu per satu untuk melakukan pemeriksaan.

"Kami sudah datangi satu per satu rumah yang ada di sana sehingga kami tahu dan lihat betul kondisi yang bersangkutan itu si kecil atau orang tuanya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2018).

Kamal menyebut jarak antar-rumah di Asmat yang berjauhan serta terletak di atas rawa-rawa jadi tantangan tersendiri. Untuk mendatangi rumah warga, tim satgas harus menggunakan transportasi air.

"Kita masih berproses. Tentu karena di sana rawa-rawa. Jalan pun di atas rawa. Di sana menggunakan angkutan transportasi laut, motor laut. Kantor-kantor pun ada di atas rawa-rawa. Di sana berbeda dengan Jayapura dan kota lain yang ada di sana. Asmat kondisi geografinya seperti itu," ujarnya.


Kamal mengatakan wilayah di Asmat kekurangan puskesmas sehingga tidak ada fasilitas medis. Untuk itu, nantinya Polri, TNI, dan Dinas Kesehatan setempat akan berkoordinasi menyediakan fasilitas medis.

"Kepala Dinas Kesehatan mengatakan akan bersinergi dengan TNI dan Polri. Kita sama-sama menyelamatkan di sana," ujarnya.

Dilanjutkan Kamal, di Asmat banyak anak-anak menderita campak dan gizi buruk. Polisi telah mengirimkan bantuan obat-obatan dan makanan terkait hal tersebut.


"Kemarin tim medis, gabungan TNI-Polri dan pemda mengirimkan bantuan gizi, obat-obatan, kemudian pasokan untuk susu. Kemudian makanan-makanan untuk balita itu dibantu oleh Pertamina, kemudian dari beberapa bank Papua, ada Bank Papua, BNI, BRI, dan sudah kita kirim kemarin pagi," ujarnya.
(yld/hri)