Kunjungi Negara Pendukung OPM, Wiranto Suguhkan Diplomasi
Kesenian
Pada tahun 2016 hubungan Indonesia dengan
Republik Nauru sempat memanas lantaran, negara di Pasifik tersebut mendukung
kemerdekaan Papua. Ketika Nauru yang merupakan negara anggota Pacific Island
Forum (PIF), bergabung dalam Pacific Island Coalition for West Papua (PICWP).
Kini, selang dua tahun berlalu Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto akan mengunjungi negara
yang berjarak 500 kilometer dari Papua itu.pada Senin, 29 Januari 2018.
Kunjungan ini merupakan undangan dari Presiden Nauru Baron Waqa, sekaligus
untuk menghadiri 50 tahun kemerdekaan negara itu.
"Saya mau ke Nauru, Senin. Mewakili
Presiden, sekaligus melakukan penjajakan kerja sama di berbagai bidang,"
ujar Wiranto di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2018.
Kedatangan Wiranto ini juga merupakan
kunjungan balasan Presiden Nauru Baron Wawa Ke Indonesia Desember lalu ke
Indonesia. Di samping itu, Indonesia menyumbang atraksi kesenian untuk
memeriahkan ulang tahun Nauru.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri
Mohammad Fachir mengatakan bahwa Wiranto akan membicarakan kemungkinan
peningkatan kerjasama di antara Indonesia dengan Nauru. "Kita punya
beberapa dukungan pembangunan buat Nauru. Apakah dalam bentuk kerjasama
ekonomi, capacity building. Nanti juga ada beberapa bagian lain akan disampaikan
pada kesempatan ini," ujar Fachir.
Terkait isu bahwa kedatangan Wiranto
untuk melobi agar Nauru tidak mendukung kemerdekaan Papua, Fachir langsung
membantahnya. "Nauru mendukung NKRI. Saya tidak melihat ada
permasalahan dengan Nauru. Karena memang didasarkan pada prinsip pengakuan
terhadap otoritas Indonesia, sekaligus tidak mencampuri urusan dalam
negeri," kata Fachir.
Nauru merupakan satu dari tujuh negara
Pasifik yang mendorong PBB menyelidiki dugaan meluasnya pelanggaran hak asasi
manusia di Papua. Dorongan itu disampaikan Nauru pada Maret tahun 2017.
Sebelumnya dalam Sidang Umum PBB pada
September 2016, Republik Nauru masuk dalam kelompok pendukung Papua Merdeka,
atau pro-West Papua. Tidak hanya Nauru, Vanuatu, Solomon Island, Tonga Tuvalu,
Palau dan Marshall Island. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar