Minggu, 28 Januari 2018

Kunjungi Negara Pendukung OPM, Wiranto Suguhkan Diplomasi Kesenian


Kunjungi Negara Pendukung OPM, Wiranto Suguhkan Diplomasi Kesenian

Kunjungi Negara Pendukung OPM, Wiranto Suguhkan Diplomasi Kesenian

Pada tahun 2016 hubungan Indonesia dengan Republik Nauru sempat memanas lantaran, negara di Pasifik tersebut mendukung kemerdekaan Papua. Ketika Nauru yang merupakan negara anggota Pacific Island Forum (PIF), bergabung dalam Pacific Island Coalition for West Papua (PICWP).

Kini, selang dua tahun berlalu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto akan mengunjungi negara yang berjarak 500 kilometer dari Papua itu.pada Senin, 29 Januari 2018. Kunjungan ini merupakan undangan dari Presiden Nauru Baron Waqa, sekaligus untuk menghadiri 50 tahun kemerdekaan negara itu.
"Saya mau ke Nauru, Senin. Mewakili Presiden, sekaligus melakukan penjajakan kerja sama di berbagai bidang," ujar Wiranto di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2018. 
Kedatangan Wiranto ini juga merupakan kunjungan balasan Presiden Nauru Baron Wawa Ke Indonesia Desember lalu ke Indonesia. Di samping itu, Indonesia menyumbang atraksi kesenian untuk memeriahkan ulang tahun Nauru.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Mohammad Fachir mengatakan bahwa Wiranto akan membicarakan kemungkinan peningkatan kerjasama di antara Indonesia dengan Nauru. "Kita punya beberapa dukungan pembangunan buat Nauru. Apakah dalam bentuk kerjasama ekonomi, capacity building. Nanti juga ada beberapa bagian lain akan disampaikan pada kesempatan ini," ujar Fachir.
Terkait isu bahwa kedatangan Wiranto untuk melobi agar Nauru tidak mendukung kemerdekaan Papua, Fachir langsung membantahnya. "Nauru mendukung NKRI. Saya tidak melihat ada permasalahan dengan Nauru. Karena memang didasarkan pada prinsip pengakuan terhadap otoritas Indonesia, sekaligus tidak mencampuri urusan dalam negeri," kata Fachir.
Nauru merupakan satu dari tujuh negara Pasifik yang mendorong PBB menyelidiki dugaan meluasnya pelanggaran hak asasi manusia di Papua. Dorongan itu disampaikan Nauru pada Maret tahun 2017.
Sebelumnya dalam Sidang Umum PBB pada September 2016, Republik Nauru masuk dalam kelompok pendukung Papua Merdeka, atau pro-West Papua. Tidak hanya Nauru, Vanuatu, Solomon Island, Tonga Tuvalu, Palau dan Marshall Island. []


Tidak ada komentar:

Posting Komentar