Tokoh
Papua : Harusnya Kita Berterimakasih Kepada
Pak Tito
Menyikapi video pidato
Kapolri yang tengah viral, Tokoh Papua dan mantan Komisioner Komnas HAM,
Natalius Pigai, mengatakan bahwa pernyataan Kapolri tersebut justru harus
dipandang positif.
Pigai menyampaikan
pada saat Dialog Kebangsaan Presidium Alumni 212 dengan tema ‘Mendesak Komnas
HAM Membentuk Tim Investigasi atas Teror dan Kriminalisasi Ulama dan Aktifis’
di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (31/1), seperti dilansir dari rmol.co
Menurut dia, ungkapan
Kapolri itu sangatlah wajar. Karena memang selama ini, NU dan Muhammadiyah
memiliki pemikiran yang sejalan dengan pemikiran pemerintah.
“Karena memang
pemikirannya sejalan sebangun dengan pemikiran negara. Maka mereka (negara)
memaksa untuk menjadi bagian dari mereka. Dan itu tidak salah, itu posisi negara.
Negara punya sikap,” ujarnya.
Tokoh Papua itu
menekankan berkat dari pernyataan Kapolri itu, organisasi Islam lain yang juga
merasa ikut andil dalam mendirikan bangsa tentu muncul dan berteriak.
“Muncullah sekarang
kelompok-kelompok yang mengatakan bahwa kami juga loh mendirikan negara. Itu
juga bagus,” imbuhnya.
Untuk itu, harap
Pigai, saat ini negara harus mau membuka diri dengan merangkul organisasi yang
tadinya tak dianggap itu. Apalagi mereka tak menentang Pancasila dan UUD 45.
“Jadi Kapolri itu jangan
disalahkan. Itu bagus itu. Dia sengaja membuka ke media supaya bisa menjadi
wacana. Justru harus menyampaikan terima kasih karena membuka ormas Islam lain
turut mendirikan negara, bukan hanya NU dan Muhammadiyah. Jadi begitu. Jadi
posisi negara itu harus tetap diutamakan,” ungkap Pigai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar