MSG Tolak
Aplikasi Keanggotaan Kelompok Separatis Papua
Papuainfoupdate2018. – Melanesian
Spearhead Group (MSG) dalam KTT ke-21 di Port Moresby, Papua Nugini, menolak
aplikasi permohonan keanggotaan penuh kelompok separatis Papua ke dalam grup
kerja sama tersebut.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan
Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya melalui keterangan pers yang
diterima di Jakarta, Kamis (15/2).
“Atas dasar apapun, jelas tidak ada tempat bagi kelompok
separatis,” kata Desra menegaskan.
Ia menuturkan, upaya tersebut bukan pertama kalinya kelompok
separatis mencoba meningkatkan statusnya di MSG, sebelumnya pada KTT Khusus
2016 di Honiara, Kepulauan Solomon, kelompok ini juga mengajukan hal serupa dan
mengalami kegagalan.
Pada pertemuan di Port Moresby ini, sejumlah pemimpin MSG
kembali mempermasalahkan keinginan kelompok tersebut untuk menjadi anggota,
termasuk penilaian bahwa kelompok ini tidak pantas menjadi anggota penuh MSG.
Pembahasan yang dilakukan dalam format “Leader’s Retreat”
menyepakati garis pandu keanggotaan yang sudah ada dan mengembalikan aplikasi
kelompok separatis tersebut ke sekretariat.
Para pemimpin juga meminta agar Sekretariat MSG merumuskan
aturan dan kriteria mengenai keanggotaan.
“Hasil KTT MSG 2015 jelas menegaskan bahwa kehadiran kelompok
separatis tersebut di grup ini hanyalah sebagai salah satu peninjau mewakili
sekelompok kecil separatis yang berdomisili di luar negeri,” ujar Desra
menjelaskan.
Oleh karenanya, dengan pengambilan keputusan secara konsensus
serta dukungan kuat dari negara sahabat di MSG yang menghormati dan menjunjung
tinggi prinsip-prinsip dan tujuan organisasi, khususnya terkait penghormatan
kedaulatan dan integritas wilayah, maka aplikasi keanggotaan oleh kelompok
tersebut akan selalu menghadapi jalan buntu dan tidak mungkin terealisasi.
Selain itu, prinsip-prinsip pembentukan MSG yang telah
direvisi tahun 2015, juga menegaskan bahwa anggota MSG wajib menghormati
kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
“Pernyataan kelompok separatis yang mengaku sebagai
perwakilan resmi masyarakat Papua di MSG tentunya sangat tidak adil bagi 3,9
juta penduduk Provinsi Papua dan Papua Barat,” katanya.
Dalam pertemuan ini, pemerintah Indonesia juga menyampaikan
komitmennya untuk menjadi mitra yang kuat bagi negara anggota MSG dalam
mewujudkan visi MSG 2038 Prosperity for All, suatu rencana 25 tahun untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat di sub-kawasan Melanesia.
“Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong
pembangunan, meningkatkan kesejahteraan dan keamanan sub-kawasan Melanesia di
bawah keketuaan Papua Nugini di MSG,” tutur Desra.
MSG merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di
sub-kawasan Melanesia, yaitu Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, Vanuatu dan
FLNKS dari Kaledonia Baru.
Sebelumnya, Indonesia telah diterima menjadi Associate Member
pada KTT ke-20 MSG di Honiara pada 2015 saat keketuaan Kepulauan Solomon.
Rangkaian KTT MSG ke-21 ditutup dengan kunjungan delegasi ke
parlemen PNG dan APEC Haus pada tanggal 15 Februari, sebagai bagian dari
persiapan keketuaan PNG di APEC 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar