Kamis, 15 Februari 2018

Kebodohan Para Pemimpin TPN PB telah gagalkan ULMWP bergabung MSG



Upaya diplomasi kelompok Papua Merdeka melalui sayap United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk menjadi anggota tetap (full membership) Melanesian Spearhead Group (MSG) kembali gagal. Para pemimpin negara anggota MSG sepakat untuk menolak ULMWP sebagai anggota tetap MSG pada pertemuan puncak pemimpin MSG ke-21 yang dilaksanakan di Port Moresby, Papua New Guinea yang berlangsung hari ini (14/2/2018). Thema pertemuan kali ini adalah “Strengtening Trade and Sustainable Development for an Inclusive Melanesia”.


Menurut sumber diplomat terpercaya yang ikut dalam pertemuan tersebut, selain ULMWP belum dapat memenuhi persyaratan keanggotaan namun beredar rumor bahwa salah satu alasan penolakan itu adalah masih berlanjutnya aksi-aksi kekerasan dan teror yang dilakukan sayap militer ULMWP yaitu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan Indonesia. Indonesia sendiri telah menjadi associate member MSG sejak tahun 2015.

“Berkali-kali saya sudah ingatkan kepada para panglima TPN-PB untuk menghindari aksi kekerasan, nyatanya mereka tidak pernah mau mendengar. Kebodohan mereka telah menggagalkan upaya diplomasi yang selama ini kami lakukan di luar negeri. Tentu ini merusak upaya perjuangan kami agar West Papua lepas dari Indonesia”, ungkap Benny Wenda kepada sumber tersebut.
Dengan ditolaknya ULMWP menjadi anggota tetap MSG, menegaskan bahwa negara-negara anggota MSG tidak dalam posisi mendukung Papua lepas dari NKRI. Mereka juga menolak aksi kekerasan TPN PB yang terus dilakukan terhadap rakyat Papua sendiri.

“Penyanderaan terhadap penduduk Kampung Banti beberapa waktu lalu membuktikan bahwa TPN PB tidak peduli dengan sesama rumpun Melanesia,” ujar diplomat tersebut. Sebaliknya negara MSG mengapresiasi upaya pemerintah RI yang terus membangun infrastruktur untuk membuka isolasi bagi masyarakat Papua yang tinggal di daerah terpencil yang selama ini belum tersentuh pembangunan. Kecepatan pemerintah RI dalam menangani KLB Campak dan Gizi Buruk di Asmat juga menunjukan keseriusan pemerintah dalam menyelamatkan generasi Papua. Perhatian pemerintah Indonesia itu diyakini dapat semakin meningkatkan harkat martabat orang asli Papua. Indonesia sendiri adalah negara yang mempunyai penduduk rumpun Melanesia terbanyak dibanding negara Melanesia lainnya. Rumpun Melanesia di Indonesia adalah suku-suku yang berasal dari NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar