STOP PROVOKASI DI TANAH PAPUA
Tentang artikel yang di buat oleh KNPB Timika News - "Pada hari Minggu tanggal 19 November 2017 sekita jam 7:00 Waktu Papua Barat malam, satu Aktivis Papua, anggota KNPB Wilayah Timika Soon Tabunny di incar oleh orang yang tidak dikenal?".
Dengan kronologisnya yang tulis seperti ini, "setelah saya kirim laporan hasil kegiatan terkait dengan HUT KNPB yang Ke-9 di salah satu warkop disekitar jalan belibis setelah saya selesai kirim laporan itu saya pulang kembali ke Kantor OPM (KNPB-PRD) Wilayah Timika. Sebelum saya tiba di kantor pas dari lampu merah jalan Ahmad Yani pas perempatan ujung erport Kwamki Baru saya ikut jalan ujung erport mau pulang ke Kantor. Namun pas di tikungan Lanut situ ada tiga motor yang lambung saya mereka baku bonceng semua ada enam orang tidak dikenal identitasnya".
Artikel seperti ini hanya untuk membuat perpecahan kepada masyarakat Papua yang bernegarakan Indonesia yaitu Negara Kesatuan Replubik Indonesia. Seperti yang dituliskan pada artikel KNPB Timika News berikutnya "Memang saya lihat kelihatan sekali mereka adalah orang Indonesia alias pendatang tapi pendatang dari mana saya tidak tahu persis. Setelah meraka lambung saya mereka rem tiba-tiba lagi didepan saya, tapi saya pikir mereka mau berhenti disitu kah atau mau beluk kanan ikut jalan matoa kah itu pikiran saya. Akhirnya saya mendahului mereka lagi sampai tepat di tikungan ujung erport itu ada satu motor yang mendekati saya lalu tidak Tanya-tanya langsung taruh Parang di bagian kepala saya dua kali".
Hanya karena mendapat masalah dengan kejadian seperti itu, dia merasa aktivis KNBP Timika di Papua terancam dan dapat diincar oleh orang tidak dikenal. Banyak organisasi boneka bentukan Papua Barat yang sarat akan kepentingan politik semata. Organisasi tersebut hanya dijadikan sebagai alat propaganda agar masyarakat Papua ikut bergabung dalam perjuangan konyol mereka mendirikan negara Papua Barat. Karena hanya dilandasi oleh kepentingan politik semata, akhirnya arah tujuan dan kegiatan organisasi tersebut tidak jelas dan hanya popular pada awal pembetukannya saja. Semakin lama, popularitasnya akan meredup dan tidak lagi terdengar. Pengaruh dan dampak yang ditimbulkan pun juga tidak ada dari organisasi tersebut.
Indonesia sudah merdeka, salah satunya adalah Provinsi Papua yang dari awal sudah menjadi negara bagian dari NKRI. Sudah saatnya bagi Warga Negara Indonesia yang baik tidak berpengaruh oleh sesuatu hal yang membuat perpecahan antar sesama. Baik dari segi interaksi, agamis dan budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar