Minggu, 14 Januari 2018

papua

Kitorang Basudara Karena Kehendak Tuhan

Tidakkah kita tahu, legalitas bahwa Papua adalah bagian dari Indonesia,
sudah ada sejak 4 Agustus 1928, sehingga ketika sumpah pemuda dikumandangkan,
Irian Barat atau Papua sudah termasuk dalam Indonesia.
Masalah Papua sudah selesai sejak 19 November 1969 melalui sidang Dewan
Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yang mengsahkan bahwa Irian Barat,
sekarang bernama Papua adalah milik Indonesia, sehingga mulai saat itu persoalan
Papua sudah tutup buku, dan tidak perlu dipersoalkan lagi. Papua mutlak secara
legal dan sah dan diakui oleh seluruh dunia melalui PBB merupakan bagian dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini bahkan sudah pernah diakui dan ditegaskan oleh mantan Menteri Luar
Negeri OPM Nick Messet pada saat memanasnya pro kontra pembukaan perwakilan
Kantor Organisasi Papua Merdeka di Oxford Inggris pada Mei 2013 lalu, yang
menyatakan bahwa Papua tidak mungkin merdeka, karena dunia sudah mengakui
Papua atau yang dulu bernama Irian Barat melalui PBB adalah bagian yang tak
terpisahkan dari NKRI.
Jadi, bila saat ini ada yang mempersoalkan masalah Papua itu hanyalah
tindakan pengacau yang ingin cari perhatian saja dan dukungan dana karena
kantongnya sudah mulai tipis dengan alasan memperjuangkan hak orang-orang
tertindas (entah orang tertindas yang mana) untuk kepentingan dan keuntungan
pribadinya serta dengan alasan memperjuangkan agar kekerasan dan pelanggaran
HAM di Papua yang dibuat oleh mereka sendiri untuk eksis dan terkenal sehingga
dapat asupan dana dari luar negeri.
Upaya yang selama ini dilakukan untuk memisahkan Papua dari bagian
NKRI akan menjadi sia-sia karena Tuhan sudah berkehendak atas ini, dan
masyarakat Papua disanapun hanya perlu bersabar karena sudah banyak
pembangunan dan pemerataan yang dilakukan ditanah Cendrawasih tersebut,
mungkin karena alasan itulah Pengacau-pengacau ditanah Papua mulai resah dan
khawatir akan bertambah cintanya masyarakat papua kepada Bangsanya yaitu
Indonesia, seperti yang sudah pernah terjadi pada masyarakat Papua yang
menjadi Simpatisan kelompok OPM di Pegunungan JayaWijaya (RED ZONE)
nyatakan setia kepada NKRI Pada tanggal 06 juli 2017 pukul 17:49 WIB
Berdasarkan fakta-fakta di atas, sudah semestinya kita sebagai rakyat dan
bangsa yang hebat bernama Indonesia menyadari dan membuka mata hati dan
pikiran kita bahwa tidak ada gunanya melakukan gerakan perlawanan yang malah
menjadikan kita yang seharusnya bersatu melawan musuh, malah saling melukai
saudara seperjuangan, sebangsa dan setanah air sendiri. Misi untuk memerdekakan
Papua banyak menguras tenaga dan pikiran untuk hal-hal yang tidak ada
juntrungannya karena dunia melalui PBB sudah mengakui Papua adalah bagian dari
Indonesia tidak ada yang perlu dipersoalkan lagi, lebih baik mari membangun Papua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar